Kamis, 05 Mei 2011

part 2

TRADITIONAL COMMUNICATION VS CYBER COMMUNICATION

Cyber Communication :
Pergeseran komunikasi satu arah ke komunikasi dua arah (interaktif).
Publik/konsumen memiliki derajad yang sama tingginya dengan perusahaan/produsen.
Publik/konsumen bisa bebas menuliskan pengalaman baik dan buruknya dalam mengomsunsi produk atau pelayanan, dan menyebarluaskan melalui online social media, milis, blog, dsb.
Paradigma baru bukan lagi publikasi dari perusahaan, melainkan partisipasi publik.

Cyber communication
Komunikasi Dua Arah (Interaktif)

Traditional communication vs cyber communication
Traditional Communication
Cyber Communication
Menggunakan segala bentuk media: cetak, elektronik, film, dll
Hanya menggunakan media online: Internet & Mobile
Push Approach: sender /communicator (perusahaan) aktif mengirim pesan ke receiver /communicant) yang jadi target audience.
Pull Approach: sender (communicator) menyediakan pesan yang akan dikirimnya pada media-media publik yang diakses melalui Internet, dengan menggunakan kata kunci (keyword) yang mudah ditemukan di search engine.
Target audience pasif dan belum tentu membutuhkan pesan tadi, sehingga peluang menampik (rejecting) pesan sangat tinggi.
Receiver (khalayak) membutuhkan pesan dan aktif mencari pesan yang dibutuhkannya.



Traditional communication vs cyber communication
Traditional Communication
Cyber Communication
Terkendala jarak, waktu, dan biaya.
Tidak terkendala jarak & waktu (24 jam), lebih cepat, murah dan efisien.
Feedback tidak langsung
Feedback langsung
Komunikasi satu arah
Interaktif
Communicator  Message  Communicant
Everybody is Communicator

How Does Cyber Communication Work?
Dampak Word of Mouth Communication:
1. Positive word of mouth communication, yaitu konsumen memberi persepsi baik, dimana kepuasan dan kualitas jasa telah memenuhi ekspektasi konsumen.
Aktualisasinya dapat berupa rekomendasi kepada orang lain tentang kelebihan produk/jasa tersebut.
2. Negative word of mouth communication, yaitu konsekuensi dari persepsi buruk pelanggan terhadap produk/jasa tersebut.
Aktualisasi dapat berupa: (1) pemberitahuan tentang niat pindah (word of mouth about servis switching) yaitu cerita individu/pengalaman (personal stories) dan keluhan (complaining), atau (2) mencari penyedia jasa baru (search for new service).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar